Jumat, 27 September 2013

MEMAKNAI KEGAGALAN



Dan apa saja musibah yang menimpa kamu ,maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syuraa: 30)

Bismillaah...
Di siang yang terik ini izinkan saya berbagi tentang apa yg sedang saya pahami dalam kepala dan tengah saya rasakan mendalam di hati..

KEGAGALAN. Siapakah orangnya yang belum pernah merasakan kegagalan?? saya pikir kita tak akan mnemukan orang semacam itu. Sekalipun saat kita tengok mreka yang hari ini dalam pandangan kita sukses luar biasa. 100 % saya yakin, mreka semua telah melewati sebuah proses bernama "KEGAGALAN".  Dan karena itu pula, KEGAGALAN ini menjadi sangat penting, karena ternyata ia menjadi pembeda antara para pemenang dan mereka yang hanya menjadi pecundang.

Dimana letak pembeda itu??
Pembedanya jelas sekali ada pada "penyikapan" atas kegagalan yang dialami.  Mereka yang pada akhirnya menjadi pemenang, memahami betul bahwa "KEGAGALAN SESUNGGUHNYA ADALAH KETIKA GAGAL MENGAMBIL HIKMAH DARI KEGAGALAN ITU SENDIRI, GAGAL MEMPERBAIKI DIRI, DAN GAGAL UNTUK BERTAHAN PADA SIKAP OPTIMIS".
Selama mereka sanggup memperbaiki diri atas kegagalan itu, maka sejatinya mereka tak pernah menjadi gagal.  Karena hikmah dari kegagaln telah sukses mereka temukan,yaitu "MENJADI PRIBADI YANG LBIH BAIK" dan layak mendapat kesuksesan.

Sedang mereka yang akhirnya menjadi orang2 yang kalah, menyikapi kegagalan sebagai sebuah kegagalan seutuhnya, kegagalan yang menghancurkan, kegagalan yang menjauhkan dari kebahagiaan. dan akhirnya, mereka benar2 jatuh dalam keterpurukan dan kegagalan seseugguhnya.

**********************************************************
Bagi pribadi muslim, bahkan ternyata makna kegagalan tak sekedar berkutat pada rumusan-rumusan yang saya sampaikan di atas.  Ada makna yang jauh lebih mendalam ketika kita tengok apa yang Allah sampaikan, sebagai Dzat pencipta yang mnghendaki sukses dan gagal yang menimpa kita. :
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu ,maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syuraa: 30)

bahkan Ali bin Abi Tholib –radhiyallahu ‘anhu- mengatakan,
مَا نُزِّلَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِذَنْبٍ وَلاَ رُفِعَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِتَوْبَةٍ
Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa musibah tersebut hilang melainkan dengan taubat.” (Al Jawabul Kaafi, hal. 87)

Nah, justru disinilah letak pemaknaan yang lebih mendalam bagi seorang muslim.  Yaitu Memaknai Kegagalan Sebagai Bagian dari Kasih Sayang Alloh.  Kegagalan pun adalah bentuk musibah yang karenanya kita di ingatkan atas banyak dosa dan kesalahan yang kita perbuat. Maka ingin sekali saya katakan bahwa, KEGAGALAN ADALAH MOMENTUM UNTUK BERTAUBAT, MOMENTUM UNTUK MEMPERBAIKI DIRI".  Bukankah ketika sukses kita selalu lupa akan dosa, lupa bersyukur dan selalu cenderung lalai dari ketaatan padaNya..

Bayangkan pula bagaimana jadinya,, andai kita terus menerus diberi kesuksesan sedang di waktu yang sama kita tengah terjerumus dalam dosa dan kelalaian. Sungguh jika itu yg terjadi, kesuksesan yg diberikan adalah kesuksesan palsu (Istidraj). Kondisi yg pada hakikatnya adalah adzab yg ditunda dan ditumpuk, untuk ditimpakan kelak dalam adzab yang benar2 pedih. Na'udzubillaah..

Alangkah indahnya apa yang disampaikan Ali bin Abi Thalib,,bahwa taubat bisa menjadi penawar sekaligus pembuka pintu kebaikan, pintu kesuksesan... InsyaAlloh..

Maka, semoga Alloh yang membolak balikkan hati,,mncondongkan hati kita pada kebaikan, menguatkan hati kita utk ingat bersyukur ketika sukses, ingat bertaubat ketika bahagia.. dan semoga kita dimudahkan utk memahami dan menmukan hikmah dari setiap apa yg menimpa kita.  Semoga setiap Kegagalan benar2 membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik, pribadi yang layak menerima anugerah Kesuksesan dariNya di kemudian hari. aamiiin...


Tidak ada komentar:

Entri Populer

Translate

PINTAR HERBA

PINTAR HERBA
HALALNETWROK