Jumat, 27 September 2013

Refleksi Hari Tani: Sekelumit Gagasan, Pertanian Untuk Bangsa!!



"Berjuta wajahmu tampak olehku. Wahai saudaraku petani, dengan istri dan anakmu. Garis-garis wajahmu di abad 21 ini masih serupa dengan garis-garis wajahmu. Abad yang lalu garis-garis penderitaan berkepanjangan dan aku malu, aku malu padamu."
(Taufiq Ismail)
            Berbicara sektor pertanian tidak asing lagi ketika kita berbicara tentang negara ini. Agraris adalah platform yang terpampang jelas dalam perjalanan bangsa. Indonesia sebagai negara agraris adalah negara pengekspor dan pengimpor produk pangan terbesar di dunia. Banyak pihak yang mengkhawatirkan bahwa kita akan masuk ke dalam jebakan pangan yang akan sangat sulit keluar di kemudian hari. Tantangan masa mendatang dalam penyediaan pangan, peningkatan ekspor, pembenahan kelembagaan, pembangunan infrastruktur, dan devisa negara yang semakin berat terutama berkaitan dengan pertambahan jumlah penduduk, tingkat pendidikan petani dan sumber daya alam.

Tingkatkan Kesejahteraan Petani
Swasembada beras menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi kursi kepemerintahan saat itu. Namun di balik itu semua kita akan melihat fenomena yang unik untuk dikaji dan dibahas bersama. Secara mendasar swasembada bisa diartikan surplusnya kebutuhan atau ketersediaan akan suatu barang. Dengan adanya swasembada beras secara otomatis daya beli pemerintah terhadap hasil petani padi akan tinggi sehingga petani akan mendapatkan pendapatan yang realistis dari harga jual. Sangat berbeda kondisinya dengan realita sekarang, banyak petani yang tingkat kesejahteraannya di bawah rata-rata karena tidak bisa mendapatkan harga gabah atau beras dengan harga yang sesuai. Entah itu karena ulah tengkulak atau penetapan standar harga yang rendah oleh pemerintah atau bahkan mereka tidak tersentuh sedikit pun dari pemerintah. Ironi memang, bisa kita lihat melalui data di setiap daerah terkait dengan Nilai Tukar Petani yang rendah atau bahkan mengalami penurunan di setiap tahunnya. Hal ini menjadi pertanyaan besar bagi kita, Apakah petani menjadi lebih sejahtera atau hanya semata2 keberhasilan pemerintah dalam menjalankan programnya tanpa peduli dengan nasib petani, kita ambil contoh saja kasus ini seperti kerja rodi. Peningkatan kesejahteraan petani sangat di perlukan baik itu melalui pembelian harga bahan pangan dengan cukup tinggi maupun sebuah subsidi harga hasil pertanian oleh pemerintah sehingga interval antara biaya kemudian pendapatan menjadi layak untuk seorang petani.

Membangun lembaga yang solid untuk fokus pada hasil tanaman pangan selain padi
Isu yang bergulir saat ini yaitu diversifikasi pangan namun jika kita dapat melihat bersama, mengapa usaha usaha untuk menjalankan ini seolah stagnan atau berhenti di tempat dan seperti jatuh bangun untuk terus bertahan. Dan juga kita melihat mengapa usaha untuk mempertahankan padi sebagai makanan pokok tetap konsisten. Terlihat jelas dari kasus di atas terfokus pada lembaga pemerintah (BULOG) mengambil peranan penting dalam penampung hasil dan pendistribusian beras. Tetapi pada tanaman pangan lainnya seperti jagung, kedelai, gandum dan lain-lain belum ada jaminan untuk harga standar. Layaknya pembelian padi di BULOG dengan harga standar. Hal ini semakin mempersulit petani dalam pemasaran dan terkadang mengapa petani lebih memilih tengkulak, karena ketergantungan dan ada jaminan harga walaupun nilainya masih di bawah harga standar. Petani harus bersusah payah mendapatkan harga pasaran yang sering berubah-ubah. Inilah salah satu terobosan baru, entah pemerintah membuat lembaga baru atau menggabungkan kinerjanya dengan BULOG.
Kemudahan dalam permodalan, sektor pertanian di kenal dengan sektor yang sulit mendapatkan kepercayaan dalam permodalan. Hal tersebut berkaitan dengan ketidakpastian, melihat pertanian ini sangat erat berkaitan dengan faktor ilkim dan kemampuan SDM pengelola sehingga kepercayaan investor atau lembaga permodalan sulit untuk memberikan dana segar karena kurang adanya jaminan. Berkaitan dengan pendanaan maka pemerintah perlu untuk membentuk lembaga keuangan untuk bidang pertanian seperti Bank Pertanian. Mungkin banyak BPR yang dapat mendanai usaha pertanian namun tidak dalam jumlah yang besar. Tidaklah mungkin pertanian dibangun tanpa keberpihakan. Tidaklah mungkin pertanian dibangun Apple to Apple dengan industri. Negeri seperti Thailand dan China secara sadar mendirikan Bank Pertanian karena bank itu dibutuhkan untuk membantu perkembangan pertanian. Terbukti, pertanian di kedua negara tersebut bisa menjadi penopang kemajuan negara. Program Pemerintah untuk Kabinet SBY Jilid dua khususnya bidang pertanian adalah membangun Bank Pertanian. Semoga harapan kita semua dapat tercapai sehingga petani tidak lagi tercekik oleh permasalahan modal.

Pembangunan Infrastruktur yang rapi dan strategis serta pengaktifan kelembagaan yg mendukung sektor pertanian seperti KUD
Pembangunan ekonomi kerakyatan merupakan perwujudan dari demokrasi ekonomi yakni dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Hal ini mengandung arti bahwa pertumbuhan ekonomi seharusnya diperoleh dengan menggunakan sumber daya ekonomi yang dikuasai oleh sebagian besar rakyat secara individu maupun melalui organisasi ekonomi rakyat seperti koperasi, usaha kecil, usaha menengah serta usaha besar yang hasilnya dapat dinikmati dan diterima oleh rakyat. Optimalisasi support sistem yang ada akan meningkatkan lever perkembangan pertanian. Pembangunan infrastruktur kemudian perangkat ekonomi sangatlah dibutuhkan dalam merevitalisasi sektor ini. Pembangunan infrastruktur akan sangat membantu dalam proses pertanian dari sektor hulu hingga ke hilir. Irigasi, pasar induk, perangkat perekonomian dan lainnya adalah fokus revitalisasi. Maka dengan hal tersebut membantu petani dalam mengakses proses produksi sampai pemasaran.

Kebijakan dan peraturan pemerintah harus relevan dengan kondisi saat ini
Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah menjadi serangkaian agenda besar pemerintah 5 tahun ke depan. Namun serangkaian kebijakan tersebut tidak memiliki konsistensi serta tidak mencerminkan sense of humanity. Hal ini dilihat dari dampak yang telah terjadi maupun bakal muncul terhadap kesejahteraan petani Indonesia dan ketahanan pangan nasional. Jatuhnya harga gabah di tingkatan petani serta pencabut subsidi pupuk yang sangat tidak relevan dengan kondisi sekarang sehingga membuat petani geram dengan sikap pemerintah atas kenaikan faktor produksi tersebut. Hal tersebut memperlihatkan betapa lemahnya antisipasi pemerintah terhadap permasalahan yang menyangkut kehidupan para petani. Kebijakan yang saat ini digulirkan oleh pemerintah seolah menunggu perkembangan pasar namun tidak melihat jauh ke depan. Kemudian banyak kasus yang memperlihatkan tidak konsistennya pemerintah untuk mendukung pertanian melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan. Sudah saatnya pemerintah membuang arogansi sektor yang hanya membesarkan prestasi masing-masing.

Akselerasi pelaksanaan reforma agraria
Reforma agraria adalah jawaban paling tepat. Inti dari reforma agraria adalah landreform, yakni penataan ulang struktur penguasaan tanah menjadi lebih berkeadilan sosial. Melalui landreform, rakyat miskin, terutama kaum tani yang hidupnya bergantung pada penggarapan tanah, dipastikan akan mendapatkan akses pemilikan tanah. Fobia atas istilah landreform hendaknya segera diakhiri. Pada masa lalu isu landreform menjadi momok menakutkan akibat stigma negatif dari rezim yang memang anti-landreform, namun saat ini landreform merupakan keharusan sejarah. Negara mesti mengerahkan segenap kemampuan membantu rakyat penerima manfaat reforma agraria itu dengan berbagai kemudahan dan akses. Ringkasnya, reforma agraria adalah program landreform yang disertai program-program penunjang berikutnya. Dalam bahasa Joyo Winoto, reforma agraria adalah landreform plus acces reform. Mengutip (mantan Ketua Konsorsium Pembaruan Agraria) Noer Fauzi, masih harus diperhitungkan kekuatan resistensi dari golongan yang antireforma agraria. Negara mana pun yang kini maju, selalu diawali dengan pelaksanaan reforma agraria dalam fase awal pembangunan bangsanya. Reforma agraria bukanlah isu ideologis "kiri" atau "kanan" atau "tengah". Lahan seluas 8,15 juta hektar akan dibagikan pemerintah mulai 2007 hingga 2014. Diperkirakan, 6 juta hektar untuk masyarakat miskin dan 2,15 juta hektar untuk pengusaha guna usaha produktif yang melibatkan petani perkebunan. Pembagian tanah secara merata dan berkeadilan sangat dibutuhkan saat ini sehingga sebuah akselerasi pelaksanaan ini menjadi prioritas utama mengingat tanah di negara ini khusus untuk pertanian menurun secara signifikan untuk pembangunan perindustrian dan perumahan.
Semoga adanya Hari Tani Nasional ini merupakan wujud nyata kepedulian kita terhadap nasib para petani dan percepatan pembangunan pertanian akan segera tercapai. Swasembada pangan bukan lagi sekedar wacana, namun benar-benar dalam bentuk nyata untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera. Jayalah petaniku! Jayalah pertanianku! Jayalah Indonesiaku!


MEMAKNAI KEGAGALAN



Dan apa saja musibah yang menimpa kamu ,maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syuraa: 30)

Bismillaah...
Di siang yang terik ini izinkan saya berbagi tentang apa yg sedang saya pahami dalam kepala dan tengah saya rasakan mendalam di hati..

KEGAGALAN. Siapakah orangnya yang belum pernah merasakan kegagalan?? saya pikir kita tak akan mnemukan orang semacam itu. Sekalipun saat kita tengok mreka yang hari ini dalam pandangan kita sukses luar biasa. 100 % saya yakin, mreka semua telah melewati sebuah proses bernama "KEGAGALAN".  Dan karena itu pula, KEGAGALAN ini menjadi sangat penting, karena ternyata ia menjadi pembeda antara para pemenang dan mereka yang hanya menjadi pecundang.

Dimana letak pembeda itu??
Pembedanya jelas sekali ada pada "penyikapan" atas kegagalan yang dialami.  Mereka yang pada akhirnya menjadi pemenang, memahami betul bahwa "KEGAGALAN SESUNGGUHNYA ADALAH KETIKA GAGAL MENGAMBIL HIKMAH DARI KEGAGALAN ITU SENDIRI, GAGAL MEMPERBAIKI DIRI, DAN GAGAL UNTUK BERTAHAN PADA SIKAP OPTIMIS".
Selama mereka sanggup memperbaiki diri atas kegagalan itu, maka sejatinya mereka tak pernah menjadi gagal.  Karena hikmah dari kegagaln telah sukses mereka temukan,yaitu "MENJADI PRIBADI YANG LBIH BAIK" dan layak mendapat kesuksesan.

Sedang mereka yang akhirnya menjadi orang2 yang kalah, menyikapi kegagalan sebagai sebuah kegagalan seutuhnya, kegagalan yang menghancurkan, kegagalan yang menjauhkan dari kebahagiaan. dan akhirnya, mereka benar2 jatuh dalam keterpurukan dan kegagalan seseugguhnya.

**********************************************************
Bagi pribadi muslim, bahkan ternyata makna kegagalan tak sekedar berkutat pada rumusan-rumusan yang saya sampaikan di atas.  Ada makna yang jauh lebih mendalam ketika kita tengok apa yang Allah sampaikan, sebagai Dzat pencipta yang mnghendaki sukses dan gagal yang menimpa kita. :
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu ,maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syuraa: 30)

bahkan Ali bin Abi Tholib –radhiyallahu ‘anhu- mengatakan,
مَا نُزِّلَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِذَنْبٍ وَلاَ رُفِعَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِتَوْبَةٍ
Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa musibah tersebut hilang melainkan dengan taubat.” (Al Jawabul Kaafi, hal. 87)

Nah, justru disinilah letak pemaknaan yang lebih mendalam bagi seorang muslim.  Yaitu Memaknai Kegagalan Sebagai Bagian dari Kasih Sayang Alloh.  Kegagalan pun adalah bentuk musibah yang karenanya kita di ingatkan atas banyak dosa dan kesalahan yang kita perbuat. Maka ingin sekali saya katakan bahwa, KEGAGALAN ADALAH MOMENTUM UNTUK BERTAUBAT, MOMENTUM UNTUK MEMPERBAIKI DIRI".  Bukankah ketika sukses kita selalu lupa akan dosa, lupa bersyukur dan selalu cenderung lalai dari ketaatan padaNya..

Bayangkan pula bagaimana jadinya,, andai kita terus menerus diberi kesuksesan sedang di waktu yang sama kita tengah terjerumus dalam dosa dan kelalaian. Sungguh jika itu yg terjadi, kesuksesan yg diberikan adalah kesuksesan palsu (Istidraj). Kondisi yg pada hakikatnya adalah adzab yg ditunda dan ditumpuk, untuk ditimpakan kelak dalam adzab yang benar2 pedih. Na'udzubillaah..

Alangkah indahnya apa yang disampaikan Ali bin Abi Thalib,,bahwa taubat bisa menjadi penawar sekaligus pembuka pintu kebaikan, pintu kesuksesan... InsyaAlloh..

Maka, semoga Alloh yang membolak balikkan hati,,mncondongkan hati kita pada kebaikan, menguatkan hati kita utk ingat bersyukur ketika sukses, ingat bertaubat ketika bahagia.. dan semoga kita dimudahkan utk memahami dan menmukan hikmah dari setiap apa yg menimpa kita.  Semoga setiap Kegagalan benar2 membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik, pribadi yang layak menerima anugerah Kesuksesan dariNya di kemudian hari. aamiiin...


Kamis, 26 September 2013

Kekuatan Cinta,

 Kekuatan Cinta,
 Impian dan Do’a, membuatku melayang di atas awan

Milikilah cita-cita setinggi Langit, jangan Cuma setinggi langit-langit..
Jika kau tidak sampai ke langit, maka kau akan sampai pada titik tertinggi dari kemampuanmu naik. Tapi  jika cita-citamu Cuma setinggi langit-langit, kau tak mungkin lebih tinggi dari itu, meski sebenarnya kemampuanmu setinggi langit.


            Jika pedang menjadi demikian kuat dan tajam, maka sesungguhnya ia telah melewati tempaan yang hebat sebelum itu. Ia hanya baja yang tak bernilai awalnya, lalu dibakar dan dihantam berkali-kali, barulah kemudian menjadi istimewa. Maka jika hidup adalah perjuangan, mereka yang tahan ujilah yang kelak menjadi istimewa, dan menjadi pemenangnya.
***
            Gemuruh suara pesawat saat take off membuatku teringat kisah adam air yang na’as itu. Maka kubuka Al Qur’an, mulai bertilawah dengan kekhusyu’an yang sangat berbeda, lebih terasa, lebih manis dan membuatku merasa sangat nyaman. Perlahan pesawat meninggi, dan aku tak mungkin melewatkan moment itu untuk bersyukur.  Ini adalah pertamakalinya aku berangkat ke luar negeri, sendirian pula, dan hanya dengan bekal materi seadanya.  Aku teringat dengan ayat itu lagi, Q.S Al hadid ayat 22-23. 

Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam kitab (lauh Mahfuz) sebelum kami mewujudkannya.  Sungguh yang demikian itu mudah bagi Alloh.  Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu.  Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri. (Q.S Al Hadid : 22-23)

kuarahkan pandangan ke luar jendela, aku sedang melayang di atas awan kini.  Aku tersenyum, dengan senyum yang berbeda ketika kutulis impian no 10 di daftar impianku, “Go Abroad tahun 2011”. Kali ini aku tersenyum bersama kenyataan, bukan lagi impian. Senyum puas yang membayar semua pengorbananku kemarin.  Ah, aku tak bisa lagi mengungkapkannya... aku sungguh bahagia, benar-benar bahagia. Mungkin karena saking bahagianya,,mataku sampai tak rela terpejam biarpun sejenak. Dan meski diserang kantuk yg luar biasa, aku tak juga bisa tertidur. Bahagia ini, malah memaksaku menengok masa lalu, mengambil pelajaran besar untuk bersyukur, dan untuk terus berjuang. ..
****
Aku terlahir dari keluarga sederhana 23 tahun yang lalu, dari pelosok desa di Tasikmalaya.  Orang tuaku berbisnis konveksi, sayang aku tak sempat merasakan kisah sukses bisnis mereka. Saat usiaku 2,5 tahun, Allah memanggil Ibu tercinta,  sebelum sempat kurekam jelas wajahnya di benakku. Hingga untuk membayangkan wajahnya saja bahkan aku tak mampu. Setelah itu Ayah sakit menahun hingga membuat bisnisnya tak terurus. Ayahpun menyusul Ibu saat usiaku baru menginjak 10 tahun, kelas 4 SD ketika itu. Sejak itu, aku harus hidup dan berjuang sebagai yatim piatu.  Selanjutnya aku tinggal bersama Paman dan Bibi.  Mereka mendidikku untuk mandiri, tidak keras, tapi cenderung sangat tegas.

Sejak SD, prestasiku di bangku sekolah sebenarnya lumayan, aku sangat antusias terhadap pendidikan, hingga berharap bisa sekolah di SMP favorit. Tapi kondisiku tak memungkinkan untuk menuntut terlalu tinggi. Di desaku, yang masih punya orang tua saja amat banyak yang tidak bisa melanjutkan ke SMP.
Meski bukan di SMP favorit, aku sangat menikmati masa-masa SMP. predikat rangking 1 tak pernah lepas, hingga beasiswa mulai menjadi bagian dari hidupku.  Kebutuhan sekolahku cukup terpenuhi. Aku lulus SMP dengan predikat nilai tertinggi. Dan Alhamdulillah prestasi itu cukup untuk meyakinkan keluarga bahwa aku layak melanjutkan ke SMA yang kuinginkan.

Keluarga sangat menekankan masalah pendidikan, sehingga berprestasi di sekolah menjadi satu-satunya pilihan jika aku ingin melanjutkan kuliah. Maka demi impian besar itu, masa-masa SMA kuoptimalkan sepenuh hati untuk belajar. Jikapun ada sedikit sisa waktu senggang, selalu kumanfaatkan untuk melatih kemandirian. Aku mulai aktif berjualan aksesoris remaja ketika itu. Bukan uangnya yang penting, tapi pengalaman. Dan dari pengalaman-pengalaman itu pula aku mulai mencintai aktivitas bisnis.

Rangking 1, Alhamdulillah bisa kupertahankan sampe kelas 3. Itu pula yang membuatku diterima secara otomatis di salah  satu perguruan tinggi negeri lewat jalur PMDK. Prestasiku di bangku SMA akhirnya menguatkan keluarga untuk mendukungku melanjutkan kuliah. kedua kakakku sebelumnya hanya mampu melanjutkan sampai tingkat SMA. Sungguh aku beruntung... masih berkesempatan melempar asa ke ujung cakrawala, bermain dengan langit dan gemintangnya, bermimpi untuk kuliah setinggi-tingginya dan kelak menjadi manusia yang penuh manfaat.

Meski telah diterima di PTN, problem ekonomi dan ambisi pribadi membuatku tetap mengikuti tes masuk STAN jakarta. Aku harus sekolah di tempat yang gratis pikirku. Namun akhirnya aku gagal.  Taqdir membawaku pada sebuah awal cerita lain yg trnyata lbih dahsyat, dimana akhirnya aku harus kuliah, sekaligus memikirkan  uang saku, kost, dan tentu saja SPP.  Beruntung uang SPP dan kost bisa tertutup dari beasiswa.  PR ku tinggal uang makan. Waktu itu, kuputuskan membeli sepeda dengan sisa uang yang kupunya.  Sepeda reyot dan tua seharga 150 ribu. “Ah.. yang penting bisa dipakai” pikirku.  Aku memang berniat menggunakannya untuk jualan, melanjutkan kebiasaan semasa SMA. 

Semester pertama kucoba berjualan kue ke kost-kost. Setiap Ba’da subuh aku berangkat menuju pasar, membeli kue dan menitipkannya ke kost-kostan. Maka tak jarang jika ada kuliah jam7 pagi, pasti aku terlambat. Jam 06.45 aku baru selesai keliling menitipkan kue, belum mandi dan perjalanan ke kampus. Tidak hanya terlambat, tapi juga harus menahan kantuk setelah tiba di kelas. Belanja dan berkeliling naik sepeda tentu menguras banyak tenaga.

Semester 2, aku mendapat beasiswa yang lumayan besar. Sisa beasiswa kugunakan untuk modal berjualan kerudung, selanjutnya ditambah jualan baju koko, juga batik. Alhamdulillah aktivitas berjualan membuatku bertahan sampai kuliah tingkat akhir.

Meski disibukan dengan kuliah dan bisnis, aku tetap tak mau melewatkan kehidupan organisasi. LDK (Lembaga Dakwah Kampus) menjadi pilihanku, LDK pula yang membuatku belajar banyak bagaimana menyikapi hidup. Aku tumbuh dan besar bersama LDk, dari mulai staf sampai menjadi pimpinan, dan bersyukur juga sempat mengenyam amanah di tingkat nasional bersama IMMPERTI (Ikatan Mahasiswa Muslim Pertanian Indonesia). 
Tekadku sangat kuat untuk menyelesaikan studi tepat waktu dengan prestasi yang baik, paling tidak aku ingin membahagiakan mereka yang mencintai dan mensupportku penuh.

Dan Kasih Sayang-Nya memang sungguh luar biasa, dengan izin-Nya, gelar lulusan terbaik bisa diraih. Meski tanpa didampingi kedua orang tua, tanpa pesta, tanpa kumpul keluarga, wisuda ketika itu tetap membuatku bahagia.

Seminggu setelah wisuda, kejutan berikutnya hadir, aku diterima sebagai peserta beasiswa unggulan untuk program S2.  Apa yang kutulis dan kutempel di dinding kamar 4 tahun yang lalu, benar-benar mnjadi kenyataan, “Menjadi lulusan terbaik dan meraih beasiswa S2”. Semua itu membuatku semakin yakin dengan kekuatan cinta, impian, dan do’a.  Dan aku tahu, dibalik semua yang kualami, ada do’a orang-orang yang selalu mencintaiku. 

Selanjutnya, demi menghemat kantong sekaligus mendekatkan diri dengan kebaikan, aku memutuskan untuk tinggal di mesjid. Subhanalloh, mesjid ternyata memberiku lebih dari yang kuharapkan. Hidup di masjid membuatku tertarik untuk mengajar, hingga akhirnya kuputuskan untuk mengajar di salah satu lembaga bimbingan belajar.  Mesjid benar2 membuatku semakin mencintai ilmu. Dan mungkin itu pula yang membuatku tak berhenti memiliki impian tinggi, melanjutkan kuliah, menuntut ilmu di negeri orang.
***************************

            Dan tanpa terasa hari ini,aku telah berada di salahsatu impian itu. Menuju pintu Eropa, Turki. 

Pesawat mendarat di Dhoha, Qatar, setelah melalui 8 jam penerbangan.  Selanjutnya aku harus menunggu 6 jam untuk take off lagi menuju Ankara, turki.  Bandara ini sungguh istimewa, karena ternyata sangat banyak WNI yang bekerja disana, terutama di tempat-tempat belanja bandara.  Pelayanan bandarapun tergolong istimewa. Tak hanya akses internet gratis, tapi juga disediakan laptopnya. Karenanya menunggu 6 jam menjadi terasa sangat singkat.  
Tepat pk 14.45 waktu qatar, pesawat take off menuju ankara, turki.   Aku hanya bisa bertasbih memuji-Nya. Impianku, hanya berjarak 3 jam di depan sana. ...

Yang sudah PASTI bakalan datang kan ini? kenapa kita tak mempersiapkan semuanya untuk ini???

Ketika satu per satu sahabatku pergi meninggalkanku… Menuju alam yang belum pernah kuketahui wujudnya. Aku masih juga belum ter sadarkan. Kematian itu datang tak mengetuk pintu. Mencerabut manusia dari orang-orang terkasihnya tak peduli ia miskin atau kaya, tua atau muda, sengsara atau bahagia, siap atau tak siap menyambutnya. Masih saja aku bergeming. Menganggap kematian itu masih jauh dariku. Kematian adalah milik orang lain.

Aku? Entah lah.. Yang jelas aku yakin ia masih jauh dariku. Lihat saja tubuhku yang bugar, lenganku yang kokoh, pandangan mataku yang tajam, langkah kakiku yang tegap, tak ada satu pun yang menunjukkan bahwa aku pantas dijemput maut. Aku senantiasa menjaga kebugaran tubuhku. Olahraga dan suplemen vitamin menjadi makananku sehari-hari. Pun check up rutin kulakukan setahun sekali. Sungguh,saat ini aku tak yakin kematian akan menghampiriku.

Hingga sore tadi tubuhku tiba-tiba menggigil. Bukan, bukan karena sakit, karena seperti kubilang tadi, aku rajin berolahraga, minum vitamin, dan berobat rutin ke dokter. Aku tergetar oleh sebuah pesan singkat yang singgah di selulerku. Seorang sahabat (lagi-lagi) meninggalkanku tanpa pamit.

Seorang sahabat yang pagi tadi masih kunikmati tawanya yang berderai-derai, tegap badannya yang gagah, langkah kakinya yang tegap, pandangan matanya yang tajam… Oh kematian… pelajaran apa yang hendak kau bagi kali ini?
Bahwa kematian itu datang tiba-tiba?
Bahwa kita tak pernah tahu kapan ia menjemput kita?
Bahwa kematian tak mungkin datangi kita di usia yang masih belia? Benarkah?

Bukankah Dia telah mengingatkan kita dalam kitab-Nya yang sempurna bahwa tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati? Bukankah Dia juga mengingatkan melalui lisan utusan-Nya yang mulia bahwa orang yang paling cerdas diantara kita adalah yang paling banyak menyiapkan bekal untuk kehidupan akhiratnya? Bukankah Dia telah ‘memvonis’ saat kepulangan kita seiring Ia hembuskan ruh di jasad kita? Sungguh,berulang kali Dia mengingatkan kita akan satu kepastian ini.

Rabu, 25 September 2013

sukes dengan krja santai

ni bukan penipuan tapi sitem pnjualan spftware
jadi silahkan buktikan sendiri
Software Spektakuler
Penambah Saldo Rekening Bank Anda.

Cukup Anda Install di Komputer Anda
dan Jalankan TRIK RAHASIA nya, dalam waktu
24 jam, Saldo Rekening Bank Anda Akan Bertambah

Anda Penasaran dan Ingin Tahu Rahasianya??
Buruan DOWNLOAD Softwarenya di :

http://softwarepsr.com/20011989

Terimakasih

Selasa, 24 September 2013

peluang bisnis

<a href=http://softwarepsr.com/20011989 target=_blank><img src=http://softwarepsr.com/images/banner/banner-gif-160-600-b.gif width=160 height=600 border=0></img></a>

Senin, 23 September 2013

catatan

5fkan aku salah ini mngecewakanmu

Smw yg q lkukn g bgtu baik dmtamu
smw t'buang /cuma hny sendu yg t'sisa
tak t'lintas dbenakku u/ skiti hatimu
dan inilah q dg kkrangnku
dan sgenap cnta tlus yg q pny
5fknlah...
q tw nie skit u/mu
5fkn q...
salah nie mngecewakanmu


KESENDIRIAN


Kesendirian bukanlah kesalahan
Kesendirian bukan pula keinginan
kesendirian bukan suatu keterpaksaan
kesendirian juga bukan untuk di sesali

kesendirian mungkin waktu untuk merenung
kesendirian mungkin waktu tuk berfikir
kesendirian munkin tuk menunggu
kesendirian bisa jadi tuk mencari
atau untuk menghapus kesedihan

hidup slalu berharap kebaikan
jalani kesendirianmu dgn senyum
coz...kesendirian bukan penghalang hidup

mencoba menjadi lebih baik
berfikir ke depan
good anything you do
say no to galau....

Alloh slalu bersama qt,
jangan takut menjalani hidup.....

Rabu, 04 September 2013

Dalam Naungan Tasbih Cinta (Cerpen Islami)

Ketika lubuk terkecup asmara
Siapa daya membendung gemuruhnya
Namun luka yang telah menganga
Tak akan sanggup menghalang hakikat cinta
Di ujung utara pulau jawa
Pujangga cinta dan dara jelita
Rela merana demi membuktikan getar getar cinta
Dunia dan kilau permata
Tak akan mampu menghibur sang pujangga
Teras hati gersang kerotan serasa
Hanya seulas senyum sang dara
Mampu membuat bualan mimpinya
Terjaga dibawah Naungan tasbih cinta

<
Seulas senyum senja, membentang memenuhi hamparan cakrawala, dercak-dercak jingganya menebar merata menghiasi angkasa raya. Salah satu lukisan ilahi yang mempesona. lutfi yang sudah dua tahun nyantri di bumi lantani tersenyum penuh suka cita, hatinya riang gembira, tak henti hentinya iya memandang kota tuban, tanah kelahiranya.’’sebentar lagi’’ pikirnya ketika bus mutiara yang ditumpanginya singgah di terminal kota Tuban. Tiada yang membuatnya lebih bahagia dari pada liburan dan pulang ke kampung halaman.
Akhirnya Setelah salam salaman sama orang tua, saudara-saudara, semua famili di rumah, dan tak lupa ia juga mampir menyapa tetangga dekatnya, lutfi yang memang bertampang lumayan kece itu melepas penatnya di taman belakang rumah yang penuh dengan tanaman hias.
‘’assalamualaikum’’ sebuah suara menengahi kesendiriannya, suara yang tak asing di telinga lutfi walau ia telah lama meninggalkan kampungnya. Ia menoleh.
‘’Waalaikum salam.. hai farid! Gimana, wah tambah gemuk aja nich....’’ sahutnya seraya memberikan tempat pada teman lamanya itu untuk turut bersantai menikmati tanaman hiasnya. Obrolan ringan karena kerinduan pun mulai mengalir di antara keduanya..
‘’ea lut, entar malem ada pengajian nich, tempatnya di rumah H. Syafi’i, seberang jalan tuh!... "sela farid sembari menunjuk rumah di pinggir jalan raya yang di bentangi dengan pagar besar bak istana kerajaan.
"Ea... insya allah’’ jawab lutfi datar.
‘’pokoknya kamu harus datang, ok! Udah ya, assalamualaikum’’ Farid berpamitan.
‘’Waalaikum salam” jawabnya. Lutfi tersenyum simpul memandang sahabatnya lenggak lenggok berlalu. Biasa “jemblong” tuh!.
*****
Acara tasyakuran di rumah H. syafi’i tampak meriah. Semua tamu yang mayoritas wong kopyahan  atau jilbaban tampak bersuka cita, terhanyut oleh lantunan nasyid annabawiyah lantany. Tak ketinggalan Lutfi tampak bersahaja dengan setelan baju takwa putih yang juga berbaur bersama. Bibirnya tiada henti bersholawat seiring lagu, sementara penglihatannya mulai menyapa seluruh isi ruang yang penuh orang. Mereka adalah keluaga islami yang memancarkan cahaya keimanan dan berkah dari setiap sisi dinding rumahnya. Lafadz agung Allah, gambar orang orang yang berjasa di masanya seperti para wali, kyai besar dan juga bapak presiden Abdurrahman Wahid terhias di sepanjang dinding.
Namun diam diam Lutfi menemukan sebentuk bidadari di penghujung tatapannya. Sebelum acara selesai, lutfi sempat berkenalan dengan seorang dara jelita itu, wajahnya yang ayu dibalut jilbab dan sepasang mata bak permata yang tidak pernah di temui oleh penyelam di sepanjang   samudra membuatnya tersihir oleh rasa pesona. “Siti Zulaikhah”, begitu iya menyebutkan nama. Lutfi tidak dapat berkata, ia mencoba menahan gemuruh lubuk hati yang kian membahana dan mulai meneruskan perkenalan. “ Lutfi Mabruri”.
Zulaikhah hanya menundukan  kepala, cahaya aura lutfi telah memenjarakan hatinya. Tanpa sadar ada getaran yang menyala di sudut hatinya. Walau pada pandangan pertama kedua, detak hati insan ini tak bisa berdusta, bara asmara telah menyala dan berkobar menerangi istana atas nama cinta.  Tak ada kata terucap, hanya isyarat kerlingan mata yang syahdu memenuhi waktu mereka, sampai acara selesai.
*****
Waktu tak pernah berhenti menelan ruang kisah manusia. Lutfi dan zulaikhah, walaupun hanya merangkai bayangan syahdu, mereka  bahagia  dan tidak lelah merajut siang dengan syair-syair indah membingkai malam dengan lagu-lagu rindu. “duhai khusni, bantulah hamba yang lemah ini”
“emang ada apa?” khusni tampak mengerutkan kening, wajah sobatnya pucat. “kamu sakit?” sambungnya lagi.
“karena sakit ini aku menemukan kenikmatan yang tiada tara, suatu kelezatan yang terilham dari syurga.” . mimik muka lutfi serius, khusni hanya melongo heran. “kenapa nih anak,” pikirnya dalam hati. “tolong serahkan surat ini pada zulaikhah” tangan lutfi gemetar menyerahkan surat pada khusni.
“oh,.. ini ta masalahnya, kirain ada apa. Ok deh !”
“sampaikan salamku padanya”, suara lutfi kian serak ada titik linang tertahan di pelupuknya.             Setelah khusni berlalu, lutfi tak mampu menahan air mata, ia menangis karena bahagia, sepatah sayapnya telah di bawa oleh khusni tuk di persembahkan pada sang kekasih.
“zul, ini dari lutfi, dia juga nitip salam buat kamu” khusni menyerahkan sepucuk surat pada zulaikhah dan langsung pamit pulang.
  Teruntuk adinda siti zulaikhah
Duhai sepasang sayap rinduku. Ketika siul camar mendenting. Dawai-dawai asmara.             Seisi alam teriak cemburu. Saat ku rengkuh lukisan indah senyumu. Duhai belahan sanubari. Saat waktu mulai menghapus kisahku. Kutemukan bias rinduku untukmu. Hingga tak henti alam mimpiku. Mengukir percik percik kilau auramu.

Duhai separuh nafasku. Hesrat hati merangkai kisah mempesona. Bersama sang adinda, menelusuri indahnya taman nirwana. Harap hati bingkai asa ini tak terlalu maya tuk jadi nyata Maukah dinda merajut serat-serat rindu bersama musafir cinta ini?.  
Makhluk lemah, lutfi mabruri .  
Brak!!, zulaikhah tak sadarkan diri, panah-panah rindu telah menusuk dan merobek-robek pikiran jernihnya. Setelah sadar, dengan langkah lunglai ia mengambil wudhu, lalu shalat dua rakaat. Dalam doa ia menangis sejadi jadinya “ Robby,.. engkau maha mengerti walau hanya sebisik hati, haruskah diri menghabiskan sisa akhir nafas hidupku, hanya terpaku merindu, membiarkan diri lupa akan kehangatan kasih-Mu. Robby... segarkanlah gersang lubuk dengan tetesan agung rahmatmu, sungguh nirwana cinta telah menghabiskan waktu tuk bercumbu bersama-Mu... amiin..” Sekali lagi zulaikhah pingsan, mukenanya basah oleh air mata yang menghiasi cawan cintanya yang telah mengekang detak jantungnya.
***
Di ufuk timur nan jauh di sana, sang fajar masih tersenyum elok menghiasi tebing-tebing cakrawala bersama lelehan air mata, zulaikhah menulis balasan surat pada lutfi.segala rasa, segala cinta , segala duka ia tumpahkan pada secarik kertas di hadapanya. Setelah selesai ia mencium beberapa kali sebelum di titipkan pada khusni. “ ya robby.... selamatkanlah dia sampai tujuan, karena dia membawa separuh nafasku. Amiin...” ratap zulaikhah pada relung hatinya.
Buat insan yang ku puja Atas nama cinta... Yang telah mengukir prasasti-prasasti suci. Di retak dan dinding sanubari. Hanya seulas senyum sang kekasih dinanti. Ketika beratus kali angan tersuruk-suruk. Menelusuri dimensi dengan segenggam sunyi.
Duhai musafir cinta
Di setiap langkahmu ku dengar. Dentingan syair-syair rindu yang tulus. Berirama bersama alunan lagu.  Yang menyatukan cinta dan rindu.
Wahai pelipur laraku.
Di saksikan siraman sang purnama. Mari kita meneguk rasa di cawan cinta. Tuk mengikrarkan satu kata cinta Semoga perjalanan kita nanti di ridhoi Allah sang maha adidaya. Amiin...
Perindumu.
Di iringi derai air mata, ia bersujud syukur, syukur atas panah cintanya yang terarah. Tepuk cintanya  Tak sebelah. “ ya ilahi... dzat yang maha mengetahui segala detak-detak hati hamba. Bukan maksud hamba memadumu, diri tak punya daya tuk berpaling dari lukisan syurga yang engkau ilhami.”
Lutfi hanya bisa mengadu pada sang rab nya. Tak mungkin ia menemui sang kekasih untuk mengobati sakit rindu, karena syariat melarangnya. Memang tidak ada kata toleransi dalam agama islam tuk memperbolehkan pacaran.
Tak terasa 14 hari terlewati antara lutfi dan zulaikhah memadu kasih, merangkai rindu hanya melewati tarian pena, namun mereka tetap bahagia merajut kasih di “alam maya”.  Seharian lutfi nampak gelisah, karena besok sudah harus balik ke PPS, dalam hatinya ada dua sisi yang berkecambuk, “antara cita-cita atau pesona cinta”. Tak ada jawaban atas pertanyaan hatinya. Hari rabu tanggal 24 R. Awal, ia memutuskan balik tepat waktu ke PPS.  Yach...! demi tholabul ilmi, ia bungkus  cintanya dengan harapan yang mulia, demi syiar agama ia kekang gumuruh jiwanya dengan tasbih dan istighfar. Demi cita-cita suci ia bingkai rindunya dengan dzikir dan sholawat.
Sebelum berangkat, lutfi menemui khusni yang telah membawa rindunya pada zulaikhah. “selamat jalan sauaraku, insya allah dengan mendekatkan diri pada sang khalik engkau mampu meredam nafsu cintamu” ucap khusni lirih, mereka tak mampu menahan air mata dalam rangkulan dua sahabat fillah. Khusni sekarang menuju rumah zulaikhah, surat terakhir dari lutfi ia pegang erat-erat, ada perasaan iba dan bangga pada perjalanan cinta kedua insan ini.
Buat habibah fillah Habibi.... bersamamu hati menemukan kasih syahdu. Barsamamu angan merasakan hangatnya rindu. Bersamamu asa merangkai serat-serat rasa. Bersamamu jiwa membingkai kasih mempesona. Kasihku....
Selama angin musim semi menggoyangkan helai-helai cendan. Tak kan henti denyut nadiku merajut indah di hela aksara namamu. Demi semua penghuni semesta.  selama hempas semilir senja, Tak lelah melambaikan janur kelapa. Menghabiskan waktu merangkuh rindu.   Sekarang yach... sekarang... Mungkin kita harus meregangkan rindu ataupun cinta yang menggebu. Demi cinta demi masa depan yang bercahaya. Insya allah kita akan sebenderang purnama
Kasihmu Lutfi mabruri.
  “selamat  jalan pangeranku... moga kita menemukan sisa-sisa percik rahmatnya. Insya allah sampai kapanpun aku akan menunggumu wahai pujaanku”. Dengan cucuran air mata zulaikhah mengecup lembut surat terakhir dari pujaanya.










Category: Cerita Pena | Cerpen

mutiara islami

  • “Waspadalah terhadap tiga orang: pengkhianat, pelaku zalim, dan pengadu domba. Sebab, seorang yang berkhianat demi dirimu, ia akan berkhianat terhadapmu dan seorang yang berbuat zalim demi dirimu, ia akan berbuat zalim terhadapmu. Juga seorang yang mengadu domba demi dirimu, ia pun akan melakukan hal yang sama terhadapmu.”
  • “Tiga manusia adalah sumber kebaikan: manusia yang mengutamakan diam (tidak banyak bicara), manusia yang tidak melakukan ancaman, dan manusia yang banyak berzikir kepada Allah.”
  • “Sesungguhnya puncak keteguhan adalah tawadhu’.” Salah seorang bertanya kepada Imam, “Apakah tanda-tanda tawadhu’ itu?” Beliau menjawab, “Hendaknya kau senang pada majlis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran.”
  • Seorang laki-laki seringkali mendatangi Imam Ja‘far as, kemudian dia tidak pernah lagi datang. Tatkala Imam as menanyakan keadaannya, seseorang menjawab dengan nada sinis, “Dia seorang penggali sumur.” Imam as membalasnya, “Hakekat seorang lelaki ada pada akal budinya, kehormatannya ada pada agamanya, kemuliannya ada pada ketakwaannya, dan semua manusia sama-sama sebagai Bani Adam.”
  • “Hati-hatilah terhadap orang yang teraniaya, karena doanya akan terangkat sampai ke langit.”
  • “Ulama adalah kepercayaan para rasul. Dan bila kau temukan mereka telah percaya pada penguasa, maka curigailah ketakwaan mereka.”
  • “Tiga perkara dapat mengeruhkan kehidupan: penguasa zalim, tetangga yang buruk, dan perempuan pencarut. Dan tiga perkara yang tidak akan damai dunia ini tanpanya, yaitu keamanan, keadilan, dan kemakmuran.”
  • “Kuwasiatkan lima hal kepadamu: (1) jika engkau dizalimi, jangan berbuat zalim, (2) jika mereka mengkhianatimu, janganlah engkau berkhianat, (3) jika engkau dianggap pembohong, janganlah marah, (4) jika engkau dipuji, janganlah gembira, dan (5) jika engkau dicela, kontrollah dirimu”.
  • “Alangkah mungkin orang yang tamak kepada dunia akan mendapatkannya di dunia. Akan tetapi, ketika ia mendapatkan seluruhnya, dunia itu akan menjadi bala` baginya dan ia menjadi sengsara karenanya. Dan alangkah mungkin seorang membenci urusan akhirat. Akan tetapi, ia dapat menggapainya kemudian dan ia hidup bahagia karenanya”.
  • “Tiada keutamaan seperti jihad dan tiada jihad seperti menentang hawa nafsu”.
  • “Ambillah nasihat baik dari orang yang mengucapkannya meskipun ia tidak mengamalkannya”.
  • “(Jika sesuatu digabung dengan yang lain), tidak ada gabungan yang lebih indah dari kesabaran yang digabung dengan ilmu”.
  • “Kesempurnaan yang paling sempurna adalah tafakkuh (mendalami) agama, sabar menghadapi musibah dan ekonomis dalam mengeluarkan biaya hidup”.
  • “Tiga hal adalah kemuliaan dunia dan akhirat: memaafkan orang yang menzalimimu, menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, dan sabar ketika engkau diperlakukan sebagai orang bodoh”.
  • “Sesungguhnya Allah membenci seseorang yang meminta-minta kepada orang lain berkenaan dengan kebutuhannya, dan menyukai hal itu (jika ia meminta kepada)-Nya. Sesungguhnya Ia suka untuk diminta setiap yang dimiliki-Nya”.
  • “Seorang alim yang dapat dimanfaatkan ilmunya lebih utama dari tujuh puluh ribu ‘abid”.
  • “Seorang hamba bisa dikatakan alim jika ia tidak iri kepada orang yang berada di atasnya dan tidak menghina orang yang berada di bawahnya”.
  • “Jika mulut seseorang berkata jujur, maka perilakunya akan bersih, jika niatnya baik, maka rezekinya akan ditambah, dan jika ia berbuat baik kepada keluarganya, maka umurnya akan ditambah”.
  • “Janganlah malas dan suka marah, karena keduanya adalah kunci segala keburukan. Barang siapa yang malas, ia tidak akan dapat melaksanakan hak (orang lain), dan barang siapa yang suka marah, maka ia tidak akan sabar mengemban kebenaran”.
  • “Orang yang paling menyesal di hari kiamat adalah orang yang berbicara keadilan dan ia sendiri tidak melaksanakannya”.
  • “Silaturahmi dapat membersihkan amalan, memperbanyak harta, menghindarkan bala`, mempermudah hisab (di hari kiamat) dan menunda ajal tiba”.
  • “Ucapkanlah kepada orang lain kata-kata terbaik yang kalian senang jika mereka mengatakan itu kepadamu”.
  • “Allah akan memberikan hadiah bala` kepada hamba-Nya yang mukmin sebagaimana orang yang bepergian akan selalu membawa hadiah bagi keluarganya, dan menjaganya dari (godaan) dunia sebagaimana seorang dokter menjaga orang yang sakit”.
  • “Bersikaplah wara’, berusahalah selalu, jujurlah, dan berikanlah amanat kepada orangnya, baik ia adalah orang baik maupun orang fasik. Seandainya pembunuh Ali bin Abi Thalib a.s. menitipkan amanat kepadaku, niscaya akan kuberikan kepadanya”.
  • “Ghibah adalah engkau membicarakan aib (yang dimiliki oleh saudaramu) yang Allah telah menutupnya (sehingga tidak diketahui oleh orang lain), dan menuduh adalah engkau membicarakan aib yang tidak dimiliki olehnya”.
  • “Allah membenci pencela yang tidak memiliki harga diri”.
  • “(Engkau dapat dikatakan rendah hati jika) engkau rela duduk di sebuah majelis yang lebih rendah dari kedudukanmu, mengucapkan salam kepada orang yang kau jumpai, dan menghindari debat meskipun engkau benar”.
  • “Ibadah yang terbaik adalah menjaga perut dan kemaluan”.
  • “Tidak akan bermaksiat kepada Allah orang yang mengenal-Nya”.
  • “Ketika Allah menciptakan akal, Ia berfirman kepadanya: “Kemarilah!” Ia pun menghadap. Ia berfirman kembali: “Mundurlah!” Ia pun mundur. Kemudian Ia berfirman: “Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih Kucintai darimu, dan Aku tidak akan menyempurnakanmu kecuali bagi orang yang Kucintai. Semua perintah, larangan, siksa dan pahala-Ku tertuju kepadamu”.
  • “Sesungguhnya Allah akan menghisab hamba-hamba-Nya pada hari kiamat sesuai dengan kadar akal yang telah dianugerahkan kepada mereka di dunia.”
  • “Sesungguhnya pahala orang yang mengajarkan ilmu adalah seperti pahala orang yang belajar darinya, dan ia masih memiliki kelebihan darinya. Oleh karena itu, pelajarilah ilmu dari ahlinya dan ajarkanlah kepada saudara-saudaramu sebagaimana ulama telah mengajarkannya kepadamu”.
  • “Barang siapa yang mengeluarkan fatwa tanpa ilmu yang cukup, maka ia akan dilaknat oleh malaikat rahmat dan azab serta dosa orang yang mengamalkan fatwanya akan dipikul olehnya”.
  • “Orang yang mencari ilmu dengan tujuan mendebat ulama (lain), mempermalukan orang-orang bodoh atau mencari perhatian manusia, maka bersiap-siaplah untuk menempati neraka. Kepemimpinan tidak berhak dimiliki kecuali oleh ahlinya”.
  • “Faqih yang sebenarnya adalah orang yang zahid terhadap dunia, rindu akhirat dan berpegang teguh kepada sunnah Rasulullah SAWW”.
  • “Sesungguhnya Allah azza wa jalla menyukai orang-orang yang suka bergurau dengan orang lain dengan syarat tanpa cela-mencela”.
  • “Tiga kriteria yang penyandangnya tidak akan meninggal dunia kecuali ia telah merasakan siksanya: kezaliman, memutuskan tali silaturahmi dan bersumpah bohong, yang dengan sumpah tersebut berarti ia telah berperang melawan Allah”.
  • “Sesuatu yang paling utama di sisi Allah adalah engkau meminta segala yang dimiliki-Nya”.
  • “Demi Allah, seorang hamba tidak berdoa kepada-Nya terus menerus kecuali Ia akan mengabulkannya”.
  • “Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang banyak berdoa. Oleh karena itu, berdoalah pada waktu ashar hingga matahari terbit, karena pada waktu itu pintu-pintu langit terbuka, rezeki-rezeki dibagikan dan hajat-hajat penting dikabulkan”
  • Berdoa untuk orang lain
  • “Doa yang paling cepat dikabulkan adalah doa seorang hamba untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya”.
  • Mata-mata yang tidak akan menangis
  • “Semua mata pasti akan menangis pada hari kiamat kecuali tiga mata: mata yang bangun malam di jalan Allah, mata yang menangis karena takut kepada-Nya dan mata yang tidak pernah melihat hal-hal yang diharamkan oleh Allah”.
  • Orang yang tamak bak ulat sutra
  • “Perumpamaan orang yang tamak bagaikan ulat sutra. Ketika sutra yang melilitnya bertambah banyak, sangat jauh kemungkinan baginya untuk bisa keluar sehingga ia akan mati kesedihan di dalam sarangnya sendiri”.
  • Jangan berwajah dua
  • “Hamba yang paling celaka adalah hamba yang berwajah dan bermulut dua; ia memuji saudaranya di hadapannya dan menghibahnya di belakangnya, jika saudaranya itu dianugerahi nikmat, ia iri dan jika ia ditimpa musibah, ia menghinanya”.
  • Perbanyaklah kamu mengingat mati, karena hal itu bisa membersihkan dosa dan menyebabkan kamu zuhud atau tidak cinta kepada dunia.(Rasulullah)
  • Keluarlah dari dirimu dan serahkanlah semuanya pada Allah, lalu penuhi hatimu dengan Allah. Patuhilah kepada perintahNya, dan larikanlah dirimu dari laranganNya, supaya nafsu badaniahmu tidak memasuki hatimu, setelah itu keluar, untuk membuang nafsu-nafsu badaniah dari hatimu, kamu harus berjuang dan jangan menyerah kepadanya dalam keadaan bgaimanapun juga dan dalam tempo kapanpun juga.(Syekh Abdul Qodir al-Jaelani)
  • Berteman dengan orang bodoh yang tidak mengikuti ajakan hawa nafsunya adalah lebih baik bagi kalian, daripada berteman dengan orang alim tapi selalu suka terhadap hawa nafsunya.(Ibnu Attailllah as Sakandari)
  • Orang yang suka berkata jujur akan mendapatkan 3 hal, yaitu : KEPERCAYAN, CINTA dan RASA HORMAT (Sayidina Ali bin Abi Thalib)
  • Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.
  • (Sayidina Ali bin Abi Thalib)
  • Kejahatan yang dibalas dengan kejahatan pula adalah sebuah akhlaq ular, dan kalau kebajikan dibalas dengan kejahatan itulah akhlaq buaya, lalu bila kebajikan dibalas dengan kebajkan adalah akhlaq anjing, tetapi kalau kejahatan dibalas dengan kebajikan itulah akhlaq manusia.(Nasirin)
  • Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) sedangkan harta terhukum. Kalau harta itu akan berkurang apabila dibelanjakan, tetapi ilmu akan bertambah apabila dibelanjakan.(Sayidina Ali bin Abi Thalib)
  • Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah. (Ibnu Mas’ud)
  • Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian, di saat inilah saksimu adalah juga hakimmu. (Ali bin Abi Thalib)
  • Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku.(Umar bin Khattab)
  • Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk. (Imam An Nawawi)
  • Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. (Umar bin Kattab)

Jumat, 12 Juli 2013

doa ku

Ya Allah, Aku berdoa untuk
seorang yang akan
menjadi bagian dari hidupku.

Seorang yang tidak hanya
mencintaiku tetapi juga
menghormati diriku.

Seorang yang mencintaiku bukan
karena bentuk
fisikku tetapi karena hatiku.

Dan bilamana akhirnya kami akan
bertemu, aku
berharap kami berdua dapat mengatakaan.

"Betapa besarnya Engkau karena telah
memberikan kepadaku seseorang
yang dapat
membuat hidupku menjadi sempurna".

Aku mengetahui bahwa Engkau
menginginkan
kami bertemu pada waktu yang
tepat dan Engkau
akan membuat segala sesuatunya
indah pada
waktu yang Kau tentukan, Aamiin..

Semua Ada Hikmahnya

Apabila semua yang kita inginkan harus kita miliki, dari mana kita bisa belajar ke-ikhlash-an??

Apabila semua yang kita impikan segera terwujud, dari mana kita bisa belajar berusaha dan bersabar??

Apabila semua do'a kita langsung dikabulkan, dari mana kita belajar ni'matnya pengharapan hanya kepada Allah??

Ketika segala usaha kita tidak dihargai, itulah saatnya kita belajar apa itu ketulusan..

Ketika yang kita kerjakan dinilai tidak penting, itulah saatnya kita belajar apa itu kesabaran..

Ketika hati kita terluka sangat dalam, itulah saatnya kita belajar bagaimana memaafkan..

Ketika kita merasa lelah dan kecewa, itulah saatnya kita belajar sebuah kesungguhan..

Ketika kita merasa sunyi ,sepi sendiri, itulah saatnya kita belajar ketangguhan,, bukankah lahir dan mati nanti kita sendiri menghadapinya??

Ketika kita harus menanggung beban, itulah saatnya kita belajar kemurahan hati..

Orang yang berusaha dekat dengan Allah, bukan berarti ia serba ada..

Orang yang sedang berusaha taat pada Allah, bukan berarti tidak kekurangan..

Orang yang berusaha tekun berdo'a dan terus berusaha berbuat baik , bukan berarti tak ada rasa dosa..

Perjalanan ini teramat jauh..
kadang banyak aral melintang..

Perjalanan ini terasa berat..
Semuanya butuh perjuangan, kesabaran, keikhlasan dan ketangguhan..

Kuatkan hamba yaa Allah..


https://www.facebook.com/notes/ririez-erma/semua-ada-hikmahnya/491100807636493

Entri Populer

Translate

PINTAR HERBA

PINTAR HERBA
HALALNETWROK